Senin, 02 Mei 2016

Pengertian dan Ruang Lingkup Fisioterapi


2.1     Sejarah Fisioterapi
Praktek fisioterapi atau terapi fisik sudah dimulai sejak abad 2500 SM di China berupa akupuntur dan berbagai teknik manual therapy. Penggunaan fisioterapi juga sudah tercatat dalam "Ayurveda" yang merupakan suatu sistem kedokteran paling tua dan sampai sekarang masih dipraktekkan dan diakui oleh India sebagai bagian dari sistem kesehatan negara. Pada kedokteran barat, tercatat pada tahun 460 SM, Hippocrates sudah menggambarkan massage dan hydrotherapy sebagai alternatif penyembuhan berbagai penyakit. Pada era modern, fisioterapi mulai banyak dikembangkan pada tahun 1896 di London yang pada mulanya bertujuan untuk meningkatkan mobilitas penderita yang dirawat inap di rumah sakit untuk menjaga kekuatan dan fungsi otot. Ilmu fisioterapi kemudian berkembang pesat dan mulai dilakukan standardisasi layanan dan profesi fisioterapi yang terutama didasarkan pada ilmu kedokteran modern. Pada tahun 1920 mulai dibentuk perkumpulan ahli fisioterapi di Inggris yang kemudian diikuti oleh berbagai negara lain. Perkembangan ilmu dan layanan fisioterapi juga dipengaruhi oleh perang dunia I dan II dimana pada saat tersebut dan paska perang terdapat peningkatan kebutuhan perawatan dan rehabilitasi korban perang.

2.2     Pengertian Fisioterapi
Fisioterapi secara etimologi terbagi atas dua unsur, yaitu : Fisio yang berarti alam dan terapi yang berarti pengobatan. Orang yang menjalankan pelayanan Fisioterapi disebut Fisioterapis. Fisioterapis adalah seseorang yang telah lulus pendidikan fisioterapi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut WCPT Fisioterapi adalah suatu ilmu atau kiat untuk melakukan suatu pengobatan dengan memanfatkan khasiat alam seperti cahaya, air, listrik, latihan-latihan dan manual.
Menurut Joic I William Fisioterapi adalah suatu proses yang secara sistemik untuk mengatasi gangguan fungsi muskuloskeletal dan psikosomatos. Jadi pengertian Fisioterapi secara umum adalah suatu upaya umum pelayanan kesehatan profesional yang bertanggung jawab atas kapasitas fisik dan kemampuan fungsional yang dilaksanakan dengan tindakan terarah yang berorientasi pada pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang dilandasi oleh etika profesi. Kapasitas fisik adalah potensi yang dimiliki oleh individu baik yang tersedia maupun yang potensial dipengaruhi oleh sistem dan subsistemnya yang komponennya dimulai dari sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang ada di dalam tubuh Kemampuan fungsional adalah kemampuan individu untuk menggunakan kapasitas fisik yang dimilikinya dalam memenuhi kewajiban hidupnya untuk berinteraksi dengan  lingkungannya.
Menurut Imam Waluyo Fisioterapi adalah upaya pelayanan kesehatan profesional yang bertanggung jawab atas kesehatan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional yang dilaksanakan terarah dan berorientasi pada masalah serta menggunakan pendekatan pendekatan ilmiah dan dilandasi etika profesi.
Menurut Goddenson Fisioterapi memainkan peranan penting dalam rehabilitasi untuk cacat tubuh dan tanggung jawab pada kapsitas fisik dan keterbatasan serta perencanaan program penanganan yang meringankan sakit memperbaiki atau memperkecil keburukan, menambah kekuatan dan gerakan pada umumnya memperbaiki kesehatan , fisioterapis memberi motifasi dan instruksi pada pasien, keluarga dan masyarakat  yang mungkin telah membantu mempengaruhi dalam perilakunya dan program rehabilitasinya.
Menurut Ensikopedia Fisioterapi memuat evaluasi dan cara pengobatan pada kelemahan pasien dan penyakit, kecelakaan dan stress. Menggunakan latihan-latihan dan ukuran-ukuran fisik lainnya untuk mengurangi rasa sakit dan kesadaran mudah bergerak yang tidak teratur. Melakukan evaluasi dengan fisioterapi termasuk termasuk tes dengan menggunakan gerakan sendi tingkat kekuatan otot, kelemahan dan kurannya koordinasi, kapasitas pernapasan, kelancaran pertukaran, sensor dan sistem pernapasan dan kemampuan pasien untuk melakukan kemampuan dasar dari evaluasi tiap hari dalam menyediakan informasi pada akibat-akibat pengobatan, tes-tes dengan menggunakan gerakan tangan atau dengan alat listrik dan cara lain.
Menurut J.Hislop yang diikuti Heidy Paetrero Fisioterapi didefinisikan sebagai sebuah profesi kesehatan yang membedakan ilmu klinik yaitu patokinesiologi adalah suatu pemakaian dari anatomi dan fisiologi untuk gerakan manusia yang tidak normal. Kongres IKAFI oleh  Gerry L. Smidt Fisioterapi meliputi suatu kecakapan khusus dan termasuk mengembangkan prinsif dan menginginkan kesehatan secara profesional.
Fisioterapi menurut WCPT (Word Confederation For Phisical Therapy) 1995 dan 1999 Fisioterapi adalah tenaga kesehatan profesional yang bekerja untuk manusia segala umur yang bertujuan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan, mengembalikan fungsi dan ketergantungan bila individu mendapatkan kekurangan gangguan kemampuan atau masalah yang disebabkan kerusakan fisik, psihis dan lain sebagainya. Ilmu yang dipelajari adalah Fisika, kemanusian dan ilmu kesehatan serta penggunaan sumber fisis untuk menyembuhkan seperti latihan, tehnik manipulasi, dingin, panas serta modalitas eletroterapeutik. Fisioterapi adalah profesi yang mempunyai otonomi sendiri serta mandiri yang melaksanakan praktek secara terbuka dan mempunyai hubungan sejajar dengan profesi medis dan tenaga kesehatan profesional lainnya. Fisioterapi memberikan pelayanan pada sektor privat atau umum di rumah sakit, pusat rehabilitasi, puskesmas, klinik, sekolah dan tempat kerja.
Fisioterapi menurut WCPT 1995 dan 1999 dapat diuraikan dan dijabarkan sebagai berikut :
1.      Fisioterapi profesi yang mandiri
2.      Sejajar dengan profesi kesehatan lainnya
Lingkup pelayanannya dari individu sampai masyarakat menyangkut promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan Fisioterapi ditujukan kepada perorangan dan masyarakat dimana lingkup pelayanan fisioterapi adalah mengembangkan, memelihara, dan memulihkan serta yang menjadi bidang garapan Fisioterapi adalah maksimalisasi gerak dan kemampuan fungsional sedangkan sehat yang dimaksud fisioterapi adalah keadaan gerak penuh dan fungsional.
Fisioterapi terkait pada urusan mengenali dan memaksimalkan masalah potensi gerak yang berhubungan dengan lingkup promosi, preventif, penyembuhan dan pemulihan, Fisioterapi ikut dalam interaksi antara fisioterapis, pasien atau klien, pamili dan pemberi pelayanan kesehatan dalam proses pemeriksaan potensi gerak dalam upaya menegakkan tujuan yang disepakati dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan fisioterapi yang unik.
Fisioterapis secara khusus memandang tubuh dan kebutuhan potensi gerak merupakan pusat penentuan diagnosis dan strategi intervensi dan konsisten dalam bentuk apapun dimana praktek fisioterapi dilakukan. Bentuk pelayanan fisioterapi akan sangat bervariasi dalam hubungannya dengan dimana fisioterapis bekerja maupun berkenaan dengan promosi, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan yang dilakukan oleh (provide By) atau dibawah pengarahan (Under the direction), dan supervisi oleh fisioterapis termasuk pemeriksaan, diagnosa, perencanaan, intervensi dan evaluasi.
Fisioterapi menurut Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) 1363 pasal 12 dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.      Fisioterapis dalam melaksanakan praktek berwewenang untuk melakukan :
a.        Asesment Fisioterapi
Assesment termasuk pemeriksaan pada perorangan atau kelompok, nyata atau yang berpotensi untuk terjadi kelemahan, keterbatasan fungsi, ketidakmampuan atau kondisi kesehatan lainnya dengan cara pengambilan perjalanan penyakit (history Taking), skrening, tes khusus pengukuran dan evaluasi dari hasil pemeriksaan melalui analisis dan sintesa dalam sebuah proses pertimbangan klinis.
b.        Diagnosa Fisioterapi
Diagnosa ditegakkan dari pemeriksaan dan evaluasi dan menyatakan hasil dari proses pertimbangan/ pemikiran klinis, dapat berupa pernyatan keadaan disfungsi gerak, dapat meliputi/mencakup kategori kelemahan, limitasi fungsi, kemampuan/ketidakmampuan dan sindrom.
c.        Intervensi fisioterapi
Perencanaan dimulai dengan pertimbangan  kebutuhan intervensi dan biasanya menuntun kepada pengembangan rencana intervensi, termasuk hasil sesuai dengan tujuan yang terukur yang disetujui pasien/klien, famili atau pelayan kesehatan lainnya. Dapat menjadi pemikiran perencanaan alternatif untuk dirujuk kepada pihak lain bila dipandang kasusnya tidak tepat untuk fisioterapi. Intervensi di implementasikan dan dimodifikasilkan untuk mencapai tujuan yang disepakati dan dapat termasuk penanganan secara manual, peningkatan gerakan, peralatan fisis, peralatan elektroterapeutik dan peralatan mekanis : pelatihan fungsional, penentuan bantuan dan peralatan bantu, instruksi dan konseling, dokumentasi dan koordinasi, komunikasi dan intervensi dapat juga ditujukan pada pencegahan ketidaknormalan (kelemahan), keterbatasan fungsi, ketidakmampuan dan cidera, termasuk juga peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, kualitas hidup, kebugaran segala umur dan segala lapisan masyarakat.
2.      Evaluasi/re-evaluasi/re-assesment
Dilakukan setiap penerapan proses fisioterapi agar dapat memaksimalkan tujuan yang akan dicapai.
3.      Fisioterapi adalah  bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutik dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.
Dalam arti luas fisioterapi merupakan bagian dari ilmu kedokteran yang berupa intervensi fisik non-farmakologis dengan tujuan utama kuratif dan rehabilitatif gangguan kesehatan. Fisioterapi atau Terapi Fisik secara bahasa merupakan teknik pengobatan dengan modalitas fisik (fisika). Beberapa modalitas fisik yang terdapat di pergunakan antara lain : listrik, suara, panas, dingin, magnet, tenaga gerak dan air. Modalitas fisik inilah yang kemudian menjadi dasar aplikasi fisioterapi. Sebagai contoh, suhu dapat dimodifikasi menjadi suhu dingin (coldtherapy) dan suhu panas (thermotherapy) yang digunakan pada keadaan yang sesuai dengan indikasi terapi tersebut.
Aplikasi fisioterapi dewasa ini terus menerus mengalami perkembangan baik dari sisis prosedur pelaksanaan maupun alat-alat pendukung. Aplikasi Fisioterapi juga semakin cenderung mengkombinasikan modalitas-modalitas fisika yang ada. Sebagai contoh, hydrotherapy dilakukan dengan modifikasi suhu dingin (coldtherapy) dan panas (thermotherapy). Alat pendukung electrotherapy juga sangat berkembang menjadi alat pendukung yang canggih yang dipergunakan pada level pusat pelayanan kesehatan maupun penemuan alat alat yang dapat dipergunakan secara mandiri oleh penderita, misalnya penggunaan alat TENS (transcutaneous electro nerve stimulation). Pada cabang fisioterapi non-alat, manual therapy dan exercise therapy merupakan cabang fisioterapi yang paling berkembang di dunia olahraga. Manual therapy berkembang untuk melayani kebutuhan pengatasan cedera olahraga maupun cedera non-olahraga pada komunitas atlet dan non-atlet sedangkan exercise therapy berkembang mengikuti kemajuan teknik kedokteran preventif-rehabilitatif.

2.2     Ruang Lingkup Fisioterapi
Berdasarkan ruang lingkup pelayanan fisioterapi dan tuntutan kebutuhan masyarakat serta globalisasi maka pelayanan fisioterapi dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat baik yang bersifat umum ataupun kekhususan seperti berikut ini:
a.    Fisioterapi Kesehatan Wanita
b.   Fisioterapi Tumbuh Kembang
c.    Fisioterapi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
d.   Fisioterapi Usia Lanjut
e.    Fisioterapi Olahraga
f.    Fisioterapi Kesehatan Masyarakat
g.   Fisioterapi Pelayanan Medik
Pengembangan pelayanan fisioterapi pelayanan medik didasari pada spesifikasi problem kesehatan pasien, seperti Fisioterapi Muskuloskeletal (penyembuhan dan pemulihan gangguan anggota gerak tubuh terdiri dari otot, sendi, jaringan ikat), Fisioterapi Kardiovaskulopulmonal (penyembuhan dan pemulihan pada gangguan jantung, pembuluh darah dan paru), Fisioterapi Neuromuskular (penyembuhan dan pemulihan pada gangguan sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi), Fisioterapi Integumen (penyembuhan dan pemulihan pada kecacatan fisik dan kulit) dan lain-lain.

Ruang lingkup Pedoman Pelayanan Fisioterapi
Pendekatan penyusunan pedoman ini berdasarkan hasil kajian terhadap penyelenggaraan pelayanan dan pengembangan tenaga fisioterapi saat ini dan kajian terhadap kebijakan pelayanan kesehatan serta kecenderungan pengembangan pelayanan kesehatan yang akan datang baik secara nasional maupun internasional. Memperhatikan hal tersebut maka ruang lingkup pedoman pelayanan fisioterapi di sarana kesehatan meliputi :
1.      Pendahuluan 
2.         Falsafah, etika profesi, kompetensi, peran dan fungsi serta tanggung jawab fisioterapi
3.      Penatalaksanaan palayanan fisioterapi
4.      Pelaporan
5.      Penutup



Referensi :
Salim Salim, 2006. Hambatan dan Kebutuhan Anak Tunadaksa. Dirjendikti.
firmanphysio.blogspot.co.id (diakses pada 15 Februati 2016 pukul 19.06)
https://id.wikipedia.org/wiki/Fisioterapi (diakses pada 16 Februari 2016 pukul 14.25)